Daftar artikel di halaman ke-58

Pada sebuah kasus, kita menggunakan elemen <select> dan <option> sebagai input dalam form. Kita ingin: Setiap opsi yang terpilih akan memberikan data yang berbeda-beda. Misalnya kita punya form seperti ini ini: <form> <select name="package" id="package"> <option>Paket 1</option> <option>Paket 2</option> <option>Paket 3</option> </select> <h4>Anda memilih: <span id="selected"></span></h4> </form> Nah, saat kita memilih Paket, kita ingin mengambil data dari opsi yang dipilih. Kita bisa saja melakukannya seperti ini:

Validasi data itu penting! Mengapa? Karena jika kita tidak melakukan validasi, user bisa sembarangan mengisi data dan akibatnya website kita menjadi error. Dampak terburuknya: Website kita bisa diambil alih atau di-hack. Ngeri kan. Karena itu.. Jangan percaya 100% dengan data yang diinputkan user. Bisa saja itu script jahat. Nah, biar terhindar dari kejadian ini.. kita disarankan melakukan validasi sebelum data itu dikirim ke server.

Ini artikel lama, belum di-update. Isinya mungkin tidak relevan dengan kondisi sekarang AUTO_INCREMENT sangat sering saya gunakan dalam mengerjakan proyek. AUTO_INCREMENT membuat Kita tidak perlu mengisi field secara manual maupun dengan generator dalam kode. Tapi, … apakah ini aman? Apakah tidak masalah bila nanti datanya banyak? Berapa banyak sih data yang mampu ditampung bila menggunakan AUTO_INCREMENT? Mari kita sedikit pikirkan masalah Big Data. Batas AUTO_INCREMENTTernyata AUTO_INCREMENT memiliki batas. Apabila sudah melampaui batas, mungkin sistemnya akan macat. Jadi hati-hati menggunakannya. Berdasarkan jawaban yang saya dapatkan di Stack Overflow, berikut ini batasan-batasan AUTO_INCREMENT berdasarkan tipe datanya. TINYINT - 127 UNSIGNED TINYINT - 255 SMALLINT - 32767 UNSIGNED SMALLINT - 65535 MEDIUMINT - 8388607 UNSIGNED MEDIUMINT - 16777215 INT - 2147483647 UNSIGNED INT - 4294967295 BIGINT - 9223372036854775807 UNSIGNED BIGINT - 18446744073709551615Apakah ini aman?Kalau sistem yang dibangun sekelas tugas sekolah/kuliah, mungkin tidak masalah. Tapi, apa bila kita membangun sistem nyata yang akan menampung banyak sekali data, maka perlu dipertimbangkan penggunaan AUTO_INCREMENT. Apa Ada Alternatif?Alternatif mungkin bisa menggunakan generator ID yang unik. Nanti tipe datanya dalam bentuk VARCHAR atau CHAR. Isinya berupa karakter unik yang di-generate dari kode. Baca: Membuat Generator id Unik seperti id Video YouTube di PHP KesimpulanAUTO_INCREMENT merupakan fitur untuk pengisian record (angka) secara otomatis. AUTO_INCREMENT mengisi angka secara terurut mulai dari 1, 2, 3, … dan seterusnya. AUTO_INCREMENT memiliki batas mengikuti tipe datanya.

Waktu hitung mundur (countdown timer) sering kita temukan pada kehidupan sehari-hari. Biasanya kita gunakan untuk menghitung mundur sesuatu yang penting, seperti: deadline, detik pergantian tahun, timer saat memasak, pomodoro, dll. Nah, pada tutorial ini.. Kita akan belajar membuat program timer dengan Python dengan studi kasus Pomodoro Timer. Sebenarnya tidak hanya bisa dipakai untuk Pomodoro saja sih, program ini juga nanti akan bisa digunakan untuk timer yang lainnya. Oke kalau bagitu,

Saat kita membuat program GUI dengan Swing, jendelanya sering tampil pada pojok kiri atas atau pada titik (0,0). Bagaimana caranya agar jendela selalu tampil di tengah-tengah layar? Apakah kita harus mengatur manual posisi titiknya? Ya perlu, untuk lebih jelasnya mari kita bahas… Class-class yang dibutuhkanAda dua class yang kita butuhkan untuk membuat jendela JFrame tampil di tengah-tengah. Dimension untuk membuat objek dimensi Toolkit untuk mengambil ukuran layar Kedua class tersebut berada dalam package java.awt.

Dalam sebuah tabel di database, seringkali kita membuat kolom bernama id sebagai primary key. Kadang kolom tersebut kita berikan fungsi auto increment agar otomatis terisi dengan angka. Namun, kali ini kita coba menggunakan karakter yang di-generate dari nilai waktu per milidetik. 1. Mengambil Niali Unik dari Fungsi WaktuKita dapat menggunakan fungsi microtime() atau fungsi time() untuk mendapatkan nilai unik. Nilai ini, senantiasa akan berubah terus, seiring dengan perubahan waktu. Dari percobaan di atas, fungsi microtime() mengembalikan nilai unik setiap kali dipanggil. Sementara itu, fungsi time() akan mengembalikan nilai unik setiap detik. Saya sarankan menggunakan fungsi microtime(), karena fungsi ini mengembalikan nilai unik per milidetik. 2. Konversi Nilai UnikSebenarnya, kita bisa saja menggunakan nilai kembalian dari microtime() dan time() untuk membuat id unik. Tapi, karena kita ingin membuat id seperti YouTube, maka kita harus lakukan konversi ke dalam bentuk lain. Kita bisa menggunakan fungsi base_convert() untuk membuatnya. Fungsi base_convert() Sebenarnya untuk mengubah basis dari sebuah nilai. Pada contoh di atas, parameter angka 10 merupakan panjang nilai yang dihasilkan. Sedangkan angka 36 adalah basisnya. Contoh lain, panjang 8 dengan basis 16 (bilangan heksadesimal): 3. Kode GeneratorKita sudah dapat apa yang kita inginkan, sekarang kita buat kode generatornya. Pada generator ini kita gunakan basis 36 dengan panjang 10. <?php $id = base_convert(microtime(false), 10, 36); ?>Kita bisa manfaatkan variabel tersebut untuk penyimpanan ke tabel database. Contoh: <?php $id = base_convert(microtime(false), 10, 36); mysqli_query($koneksi, “INSERT INTO video (id, judul, url) VALUE (’$id’,‘Petani Kode - Intro’,‘petani-kode.mp4’)”); ?>Basis 36 maksudnya: ‘abcdefghijklmnopqrstuvwxyz0123456789’ = 36 karater. KesimpulanId unik untuk primary key seperti YouTube dibuat dari konversi nilai unik dari fungsi microtime() atau time() ke dalam bentuk basis 36. Konversi basis dari sebuah nilai menggunakan fungsi base_convert(). Referensi: Stack Overflow